❤COMMUNICATION STYLE & SELF ESTEEM❤
Gaya komunikasi yang dimiliki oleh setiap individu pasti berbeda-beda. Gaya komunikasi merupakan jendela untuk memahami bagaimana dunia memandang seseorang sepenuhnya sebagai suatu kepribaian unik, hal ini mempengaruhi hubungan seseorang baik dalam karir, dan kesejahteraan emosional. Cara atau gaya komunikasi terkadang menjadi lebih penting dari konten komunikasi tersebut. Banyak orang memahami konten denganbaik tetapi pesan komunikasinya tidak sampai atau tidak diterima karena ketidakmampuan dalam menyampaikan pesan tersebut.
Gaya Komunikasi menurut Tubbs & Moss (2014:31-32)
1. The Controlling Style
Gaya komunikasi ini bersifat mengendalikan dan ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa, mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan
orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah. Pihak-pihak yang menggunakan gaya ini, lebih memusatkan perhatian pada pengiriman pesan. Mereka tidak memiliki ketertarikan dan perhatian pada umpan balik kecuali jika hal tersebut berguna bagia kepentingan pribadi mereka.
2. The Equallitarian Style
Aspek penting dari gaya ini adalah adanya landasan kesamaan dan ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal lisan maupun tulisan yang bersifat dua arah (Two Way Traffic Of Communication). Tindak komunikasi dilakukan secara terbuka, artinya setiap anggota dapat rileks, santai, dan informal. Gaya komunikasi ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi sebab efektif dalam memelihara empati dan kerja sama khususnya dalam pengambilan keputusan. Gaya komunikasi ini juga menjamin berlangsungnya Tindakan berbagi informasi antar anggotanya
3. The Structuring style
Gaya komunikasi ini memanfaatkan pesan-pesan verbal (lisan maupun tulisan) guna memanfaatkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan
tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi
Pengirim pesan lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan, dam prosedur yang berlaku
dalam organsasi tersebut
4. The Dynamic Style
Gaya komunikasi ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada Tindakan. Gaya komunikasi ini sering dipakai oleh juru
kampanye ataupun supervisor. Tujuan gaya komunikasi ini adalah menstimuli atau merangsang para karyawan untuk bekerja lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan yang bersifat kritis
5. The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, dan pendapat atau gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan mempunyai hak untuk memerintah atau mengontrol.
6. The Withdrawal Style
Gaya komunikasi ini dapat mengakibatkan melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya komunikasi ini dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan atau kesulitan antar pribadi yang dihadi oleh orang-orang tersebut.
Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Komunikasi Seseorang. Shapiere (2005), Yaitu:
- Kondisi Fisik
- Peran
- Konteks Histori
- Kronologi
- Bahasa
- Hubungan
- Kendala
"Karakter"
Istilah karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang.
- Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
- Griek dalam Zubaedi (2012:9) Karakter dapat di definisikan sebagai panduan dari pada segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain.
- Suyanto dan Muslich dalam Muslich (2011:70) Karakter yaitu cara berfikir dan berperilaku seseorang yang menjadi ciri khas dari tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam keluarga, masyarakat dan negara.
Karakteristik Seseorang yang Memiliki Self Esteem Tinggi
Branden (dalam Ghufron, 2010) mengemukakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki harga diri tinggi, yaitu :
- Mampu menanggulangi kesengsaraan dan kemalangan hidup, lebih tabah dan ulet, lebih mampu melawan suatu kekalahan, kegagalan, dan keputusasaan;
- Cenderung berambisi
- Memiliki kemungkinan untuk lebih kreatif dalam pekerjaan dan sebagai sarana untuk menjadi lebih berhasil
- Memiliki kemungkinan lebih dalam dan besar untuk membina hubungan interpersonal dan tampak lebih gembira dalam menghadapi realitas
Karakteristik Seseorang yang Memiliki Self Esteem Rendah
- Orang yang memiliki self esteem rendah cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga.
- Tidak berani mencari tantangan-tantangan baru dalam hidupnya
- lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan
- Cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya
- Cenderung takut menghadapai respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan
- Cenderung merasa hidupnya tidak bahagia.
4 aspek pembentukan self esteem menurut Coopersmith yaitu :
1. kekuatan individu
2. keberartian individu
3. kebajikan individu
4. keberhasilan individu
Faktor - faktor yang mempengaruhi self esteem yaitu :
1. jenis kelamin
2. intelegensi
3. kondisi fisik
4. lingkungan keluarga
5. lingkungan sosial
STUDI KASUS
Hubungan Kerjasama antara Telkomsel dan Amazon Prime Video
Gaya komunikasi yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan situasi yang spesifik. Penting untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang saling mendukung dan efektif agar kerjasama antara Telkomsel dan Prime Video dapat berjalan dengan baik.
Tubbs dan Moss mengidentifikasi empat gaya komunikasi interpersonal yang dapat digunakan dalam konteks ini, yaitu:
Gaya Komunikasi Kolaboratif: Gaya komunikasi ini menekankan pada kerja sama dan saling menghargai. Telkomsel dan Amazon Prime Video dapat menggunakan pendekatan ini dengan membuka ruang untuk diskusi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam mengembangkan rencana kerja sama. Gaya ini menciptakan lingkungan yang terbuka dan mendukung, di mana kedua belah pihak merasa dihargai dan dianggap memiliki kontribusi yang berarti.
Gaya Komunikasi Dominan: Gaya komunikasi ini mencerminkan keinginan untuk mengendalikan situasi dan pengambilan keputusan. Dalam kerjasama antara Telkomsel dan Amazon Prime Video, mungkin ada momen di mana salah satu pihak harus mengambil kendali atau memimpin dalam pengambilan keputusan tertentu. Namun, penting untuk memastikan bahwa gaya komunikasi dominan ini digunakan dengan bijaksana dan tetap mempertimbangkan perspektif dan kebutuhan pihak lain.
Gaya Komunikasi Konsultatif: Gaya komunikasi konsultatif melibatkan pendekatan yang lebih terbuka dan kolaboratif dalam mengambil keputusan. Kedua belah pihak dapat saling bertukar informasi, meminta masukan, dan memberikan saran sebelum memutuskan langkah berikutnya dalam kerjasama. Gaya ini menciptakan iklim kerjasama yang inklusif dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Gaya Komunikasi Adaptif: Gaya komunikasi adaptif menekankan fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Dalam kerjasama antara Telkomsel dan Amazon Prime Video, mereka perlu mampu mengatasi tantangan atau perubahan yang mungkin terjadi dalam industri atau pasar. Gaya komunikasi adaptif memungkinkan kedua belah pihak untuk dengan cepat menyesuaikan strategi, berbagi informasi terkini, dan mencari solusi yang efektif.
Penting untuk diingat bahwa gaya komunikasi yang digunakan mungkin bervariasi tergantung pada situasi dan kebutuhan khusus dalam kerjasama antara Telkomsel dan Amazon Prime Video. Mengadopsi gaya komunikasi yang tepat dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan efektif antara kedua perusahaan tersebut.〰〰


Tidak ada komentar:
Posting Komentar